Senin, 30 November 2015
ARISTOTELS
Aristoteles dilahirkan dari sebuah keluarga miskin,yang hidupnya selalu kekurangan. Ayahnya adalah penjaja dagangan buatan sendiri dari pintu ke pintu, dan ibu nya seorang pembantu rumah tangga.Onassis tidak pernah mencoba meluruskan pendapat orang banyak tentang masa lalunya,karena kisah-kisah seperti itu biasanya malah menambah cemerlang aura misteri yang mengelilingi dirinya,ia selalu menyadari pentingnya citra diri seseorang dalam meraih sukses.
Dalam kenyataannya,ayah Onasis adalah seorang pedagang grosir yang berkecukupan dan mempunyai nama sebab ia juga menjabat presiden sebuah bank dan rumah sakit setempat. Namun Onassis bukan ahli waris kekayaan ayahnya atau menjadi kaya karena kekayaan keluarganya. Ia pergi ke amerika serikat ketika terjadi pertikaian keluarga saat berumur 17 tahun, ia membawa bekal $450 dalam sakunya,itupun hanya $250 uang dari keluarganya.Ayahnya enggan memberikan uang sebanyak itu yang baru diberikan pada saat akan terpisah,sebab ia tidak setuju dengan kepergiannya. Ayah dan anak memang tidak pernah akrab suatu hal yang aneh diantara keluarga bangsa yunani.Ayah onassis yang dibesarkan pada sebuah daerah pertanian dengan susah payah mengumpulkan kekayaan,wataknya sangat disiplin dan keras walaupun selalu sadar akan rasa tanggung jawab,ia bukanlah seorang yang dapat di sebut hangat dan menarik.
Segera onassis memberontak setiap bentuk disiplin sejak anak-anak sampai remaja ia banyak menimbulkan keributan dan geger,bagaikan duri di mata ayahnya.Hubungan mereka bertambah rumit lagi karena suatu kenyataan lain, ibunya penelope meninggal ketika onassis berumur enam tahun. Hanya 18 bulan setelah itu ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita bernama helen.
Onassis disekolah ia dikenal bodoh suka mencari perkara,mengikuti contoh bayak orang kaya tidak aneh kalau dia di usir dari beberapa sekolah,ia paling sering menduduki ranking terbawah dikelasnya.
Walaupun rapor onassis disekolah jauh dari bagus,bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Salah seorang temannya yang telah merancang sebuah kitiran kecil,sebuah mainan baling2 sederhana yang terdiri dari baling-baling kertas berpasak jarum yang ditancap pada sepotong kayu.ahirnya temannya berniat menjual produk nya setela buat beberapa buah. " mau kau jual berapa kitiranmu ini? tanya onassis, mm saya tidak tahu, mungkin seharga jarum"..... "dasar bodoh" bentak onassis "kau minta satu jarum sedangkan yang kau jual satu jarum,tambah baling2,tambah kayu belum lagi hitung waktu yang kau perlukan untuk membuatnnya"
Teman onassis mengambil kesimpulan " inilah pelajaran saya pertama tentang keuntungan' pada waktu itu tidak terpikir olehnya bahwa ia sedang mendengarkan pelajaran dari seorang jago bisnis dimasa mendatang.
Sebuah kisah lain menggambarkan bakat bakat bisnis onassis pada masa mudannya ...Pada suatu hari suatu kebakaran terjadi di gedung sekolah dikota tempat kelahiranya.Onassis membeli seongok pinsil bekas kebakaran itu dengan harga murah.Ia menanamkan sedikit modal dengan membeli 2 alat peruncing pinsil.Ia berdua dengan temannya mulai membersihkan bagian pensil yang hangus,kemudian ia menjual pinsilnya kembali kepada temannya di sekolah dengan harga sangat murah namun tetap memberikan untung besar.Mungkin contoh ini biasa saja tapi justru pekerjaan inilah kelak bisnis besar onassis,ia memperbaiki kapal2 laut yang rusak dan membuatnya layak melaut dan menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi.waktu terus berjalan sampailah saatnya untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi tapi onassis termasuk yang tidak lulus dan teman2nya menghiburnya" Jangan khawatir Onassis kau lihat nanti semua akan beres,kamu coba sekali lagi tahun depan,kamu pasti lulus.."Bodoh..! jawab onasis "kau kira kira aku akan tinggal saja selamanya disini? dunia ini sempit? saya tidak perlu Ijazah,Pada suatu hari kau akan heran akan apa yang aku lakukan (waktu membuktikan apa yang dikatakan onassis itu dapat diwujudkan)
Ketidak cocokan hidup bersama keluarganya dan tinggal di negarnya ahiranya onasis akan mencoba keberuntunga ke amerika serikat tetapi mengalihkannya ke argentina,dia mendengar cerita bahwa banyak orang yunani yang menjadi kaya disana. ahirnya onassis mendarat di Buenos Aires pada tanggal 21 september 1923.Bawaanya sebuah koper Tua dan uang sebesar $450. Tetapi didalam dirinya dia membawa bekal berharga : Tekad keras,untuk membuktikan pada ayahnya bahwa dia mampu menjadi kaya tanpa bantuan ayahnya.Tanpa gelar diploma dsb,tanpa pekerjaan,tanpa uang dan koneksi orang berpengaruh,onassis terpaksa mulai dengan melakukan aneka pekerjaan kasar. Ia menjadi kenek batu,kuli pengangkut bata pada suatu proyek bangunan,tukang cucu piring di restorant dan akhirnya magang di instalator listrik River Plate United Telephone.Co.Bagi seorang dengan ego yang sehat seperti dirinya,ini bukan prestasi pantas.Beberapa bulan kemudian memulai pekerjaan onassis meminta dipindah ke giliran malam dengan dalih bahwa ia harus mengerjakan beberapa hal di siang hari. Dengan ambisanya yang besar onassis tidak berniat menghabiskan waktunya untuk menyolder kabel,sementara siang harinya juga di selingi dengan bisnis tembakau yunani. Setelah setahun bekerja onassis minta keluar dari United telphone,dan dia ingin mengejar impiannya serta gagasannya dengan membuat pabrik rokok, dia punya modal sebesar $25.000 hasil tabungannya, dengan separuhnya pinjaman dari bank,kepercyaan mulai tampak padanya akhirnya dia memperkerjakan 30 orang yunani imigrant,usahanya dengan cepat berkembang tetapi tidak memberikan keuntungan sesuai harapannya.dan onassis menutup usahanya.Wira usahanya yang pertama gagal onassis tidak kehilangan semangat bahkan sebaliknya dia tambah gigih setelah dia beralih ke bisnis import tembakau dengan keuntungan yang lumayan.
Selama musim panas tahun 1929 pemerintah yunani menaikan pajak dalam beberapa bidang termasuk tembakau,onassis memutusksn untuk menggunakan kesempatan ini untuk kembali ke yunani untuk mencoba mendekati pihak yang berwenang. Mula-mula mentri yang menerimanya memperhatikan kukunya sendiri dari pada mendengarkan permintaan pedagang muda ini,akhirnya dia tiba2 saja ingin menghentikan pembicaraan itu. dan Onassis berkata " Terimakasih kalau kita kapan-kapan ketemu lagi,saya harap anda akan memperhatikan tawaran saya ,saya pikir anda banyak pekerjaan,tetapi tampaknya kuku-kuku jari anda sudah cukup menyibukan.Tangan anda rupanya lebih penting daripada ekspor negri kita". Kata-kata onassis ternyata mengena, sang mentri tampak terkesan dan ia mulai bicara serius dengan onassis,setelah itu hubungan dagang antara yunani dan argentina dibuka.
Akhirnya tahun 1922 menendai suatu keputusan besar bagi kehidupan onassis,kegagalan pertamnya sebagai pemilik kapal tidak membuat dia mundur untuk tetap menanamkan modal di sektor ini. Ia sudah gandrung dengan perkapalan ia tergerak oleh keyakinan bathin bahwa kapal sajalah yang akan membawannya ke jenjang sukses. Maka di kumpulkanlah semua uang miliknya yang waktu itu sudah lumayan,lalu berangkat ke london dan ia baru berusia 26 tahun saat itu.Ia telah dikenal karena reputasinya sebagai seorang usahawan yang berani,apalagi setelah penunjukannya sebagai konsul jendral yunani di Buenos Aires ,namun fungsi diplomatik ini tidak menyita waktunya.
Pasar yang menderita berat akibat jatuhnya pasar modal Wall Steet tahun 1929,memberikan kesempatan baik bagi para penanam modal,Kapal-kapal menjadi murah jauh dibawah harga semula.Langkah paling baik adalah membeli kapal-kapal berusia 10 tahunan,kapal sebesar 9 ton yang semula harganya $1.000.000, kini hanya laku dijual $20.000, kira2 seharga Roll-Royce.Apa yang dilakukan Onassis selagi anak-anak kini akan terulang kembali tetapi barang bekasnya adalah kapal.
Wlaupun kini bisnisnya di london. Onassis membeli kapal pertamnya di montreal .Kedua kapalnya bernama miller dan Spinner,diganti namanya menjadi Onassis Socrates dan Onassis Penelope sebagai tanda penghormatan pada kedua orang tuannya.Untuk mendapatkan untung dalam bisnis perkapalan pentinglah memperhatikan turun naiknya biaya muatan dan membuat keputusan tepat.Onassis mampu dalam hal ini.Lebih dari itu ia seorang yang optimis yang tak pernah mundur,dengan sifat petualang dan keberaniannya ia segera menonjol diantara para pemilik - pemilik kapal yunani lain yang berpangkalan di london karena tidak seperti mereka,ia tidak mempunyai pemikiran tentang krisis ekonomi dan tidak takut menanamkan modalnya.
Sifat lain yang memudahkan jalan onassis adalah kemampuannya mendengarkan orang.Memang keluwesan dan kefasihan bicara memainkan peran penting dalam mengajak orang untuk menerima gagasannya,tetapi tidak banyaklah orang yang tahu benar cara mendengarkan orang lain.Kebanyakan orang kaya yang sukses telah belajar keahlian tersebut sehingga mereka tidak hanya selalu mengerti apa yang diketahui oleh lawan bicaranya,tetapi juga menyesuaikan diri dengan mereka.Demikianlah agar mampu mempengaruhi orang dan mendapat jaminan bahwa mereka akan menolong dalam perjalanan menuju sukses, orang harus mulai dengan mengetahui siapakah yang dihadapinya?
Pada penghujung tahun 1947 ,Onassis melewati ambang lain dalam kariernya yang gemilang. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia akan memulai secara sistematis menerapkan prinsif yang di kenal sebagai OPM (Other Peoples Money) dengan meminjam uang ke Metropolitan Life Insurance Company sebesar $40 juta untuk membangun kapal-kapal baru.Sebagai langkah siasat bisnisnya ia menggunakan sebuah perusahaan minyak sebagai mitra.Onassis akan mengangkut minyak mereka dan kontraknya akan tetap berlaku sampai habis waktu utang.Karena perusahaan minyak pada waktu itupun sangat terandalkan,meminjam atas nama perusahaan itu sangat mudah .Dalam arti tertentu badan keuangan meminjamkan uang kepada perusahaan minyak yang kayaitu dalam hubungannya dengan kapal-kapal onassis adalah ibarat seorang penyewa dengan rumah yang dihuninya dengan membayar uang sewa. kalau yang menyewa adalah Rockefeller,tidak menjadi soal apakah atapnya bocor atau bergenting emas. Kalau Rockefeller menyanggupi membayar uang sewanya,siapa saja bersedia memberikan pinjaman untuk mengurusi rumah itu,Keadaan itu berlaku pula pada kapal-kapal onassis, Prinsip ini sekarang lumrah sekali.Prinsip ini adalah dasar segala investasi pembangunan Real Estate .
Kesimpulan: Untuk menjadi Sukses dalam bisnis masing2 orang mempunyai jalan dan kisah sukses yang berbeda beda,ada yang langsung sukses ada juga yang jatuh bangun bertubi-tubi,walaupun berbeda kisah dan perjalanannya tetapi wirausahawaan itu mempunyai kesamaan dalam sifat-sifatnya diantarnya: Maampu berhubungan dengan orang lain,Rasa percaya diri yang tinggi,optimis,Kesulitan dan kemelaratan mendorongnya untuk menemukan sumber dayanya sendiri, kreatif,inovatif,Mengasah jiwa Entrepreneur sedini mungkin.
Semoga kissah ini bermanfaat untuk motivasi,kita ambil sisi baiknya dan lakukan modifikasi sesui kondisi kita juga tetap jaga agar setiap bisnis kita tidak menyimpang dari agama dalam praktek nya.
Minggu, 29 November 2015
NICK VUJICIC
Nick Vujicic lahir tanpa lengan atau
kaki - tapi dia tidak membiarkan hal itu menghentikannya.
dengan usia 26 tahun Nick berani
memainkan sepak bola, golf, berenang, dan surfing, meskipun tidak memiliki
anggota badan.
Nick memiliki kaki kecil di pinggul
kirinya yang membantu dia menyeimbangkan dan memungkinkan dia untuk menendang.
Dia menggunakan satu kaki untuk
mengetik, menulis dengan pena dan mengambil hal-hal antara jari-jari kakinya.
"Saya menyebutnya paha ayam saya,"
canda Nick, yang lahir di Melbourne, Australia, tetapi sekarang tinggal di Los
Angeles. "Aku akan hilang tanpa itu.
"Ketika saya masuk ke dalam air
saya mengapung karena 80 persen dari tubuh saya paru-paru dan paha saya
bertindak sebagai baling-baling. '
Karena imannya sebagai seorang
Kristen Evangelis, Nick telah memilih untuk hidup sendiri sampai menikah
meskipun ia telah memiliki pacar jangka panjang di masa lalu.
"Dia sangat sederhana tapi ia
mendapat proposal pernikahan dari wanita sepanjang waktu," kata teman Nick
dan humas Steve Appel, dari Los Angeles.
"Dia akan senang untuk menikah
dan memulai sebuah keluarga tetapi dia menunggu gadis yang tepat untuk
datang."
Ketika Nick lahir, ayahnya sangat
terkejut dia meninggalkan kamar rumah sakit muntah. Ibu yang putus asanya tidak
sanggup menahannya sampai ia berusia empat bulan.
Cacatnya datang tanpa penjelasan
medis - sebuah kejadian langka yang disebut phocomelia - dan Nick dan orang
tuanya menghabiskan bertahun-tahun bertanya mengapa hal kejam ini akan terjadi
pada mereka.
'Ibuku adalah seorang perawat dan
dia melakukan segalanya dengan benar selama kehamilan tapi dia masih
menyalahkan dirinya sendiri, "katanya.
"Itu sangat sulit bagi mereka,
tapi sejak awal mereka melakukan yang terbaik untuk membuat saya mandiri.
'Ayahku menempatkan saya di dalam
air pada 18 bulan dan memberikan keberanian untuk belajar berenang.
"Saya juga punya benar-benar ke
sepak bola dan skateboard. Aku benar-benar mencintai Liga Premier Inggris. '
Ayah Nick adalah seorang programmer
komputer dan akuntan dan dia mengajarkan anak kecilnya bagaimana mengetik
dengan jari kakinya saat berusia 6 tahun.
Ibunya menemukan sebuah perangkat
plastik khusus yang berarti ia bisa memegang pena dan pensil.
Meskipun risiko bully, orangtuanya
bersikeras Nick menghadiri sekolah umum.
"Itu adalah keputusan terbaik
yang mereka bisa dibuat untuk saya," tambah Nick, yang kemudian meraih
gelar dalam Perencanaan Keuangan dan Real Estate. "Hal itu sangat sulit
tapi itu memberi saya kemerdekaan."
Nick, yang menggoda dan diganggu,
memiliki kursi roda listrik untuk mobilitas, dan tim penjaga untuk membantunya.
"Saya sangat tertekan ketika
saya berusia delapan tahun," katanya. "Aku pergi ke ibu menangis saya
dan mengatakan padanya aku ingin bunuh diri.
"Aku merasa dingin dan pahit.
Aku membenci Tuhan untuk melakukan hal ini kepada saya dan takut apa yang akan
terjadi ketika orang tua saya tidak ada di sana untuk menjaga saya.
"Aku bisa sikat gigi sendiri
dengan dinding terpasang kuas dan mencuci rambut saya sendiri dengan tindakan
pompa sabun, tapi ada begitu banyak hal yang mustahil bagi saya."
Pada usia sepuluh Nick, mencoba
menenggelamkan dirinya di kamar mandi tapi untungnya upaya itu tidak berhasil.
"Saya merasa tidak ada tujuan
ketika Anda kekurangan tujuan dan kekuatan sulit untuk bertahan," katanya.
Tapi dengan bantuan dari agamanya,
teman dan keluarga, Nick berhasil menarik melalui untuk menjadi simbol
internasional kemenangan atas kesulitan.
Para penggemar sepak bola sekarang
menjadi pembicara motivasi dan telah melakukan perjalanan ke lebih dari 24
negara berbicara kepada kelompok sampai 110.000 orang.
" Ketika saya berusia 13 saya
membaca sebuah artikel surat kabar tentang seorang pria cacat yang berhasil
mencapai hal-hal besar dan membantu orang lain , " kata Nick , yang juga
bermain golf dengan klub terselip di bawah dagunya .
"Saya menyadari mengapa Allah
telah membuat kami seperti ini - untuk memberi harapan kepada orang lain . Itu
sangat inspiratif untuk saya bahwa saya memutuskan untuk menggunakan hidup saya
untuk mendorong orang lain dan memberi mereka keberanian bahwa artikel telah
memberi saya .
KONFLIK DAYAK DAN ETNIK MADURA
Konflik
dayak dan Madura
Nama: Alvin wibianto p
NPM:10315588
KELAS:1TA07
A.Latar Belakang
Kehidupan ini selalu
menunjukkan kondisi yang beragam. Keberagaman dalamkehidupan menunjukkan bahwa
dunia dari kehidupan di dalamnya masih pada kondisinormal. Keberagaman dalam wadah kehidupan bak taman indah yang ditumbuhi
beranekamacam tumbuhan dan
bunga-bunga. Keberagaman menjadi indah apabila bisa tertata dengan baik
sebagaimana juga keberagaman akan memperlihatkan keindahan yang eksotik jika
bisadihargai oleh setiap kelompok yang ada .Keberagaman atau pluralitas dalam dialektikakehidupan beragama tentu
sedikit menumbuhkan fenomena yang menarik untuk diteroponglebih dekat lagi.
Terdapat sejumlah
persoalan yang perlu dicermati manakala agama bersinggungan dengan pluralitas
social, dari mulai politik, adat, dan ekonomiKrisis
jati diri bangsa yang paling mencekam muncul dalam sikap antipluralisme dikelangan sekelompok anak bangsa. Sebagian besar
masyarakat, terutama kelompok-kelompok dominan, masih tidak memahami
prinsip-prinsip pluralism dan multikulturalisme(M Dawan Rahardjo, 2010). Mereka bahkan curiga dan mearasa menghadapi
ancaman.Padahal, justru kecurigaan dan kekhawatiran inilah yang
menimbulkan konflik dan aksi-aksikekerasan yang cukup marak di Indonesia
akhir-akhir ini.Melihat beberapa kejadian
belakangan yang timbul di tanah air, maka perlumengangkat kembali pemahaman terhadap pluralism Indonesia sebagai satu
kesatuan danmerupakan asset bangsa yang berperan besar dalam proses pembangunan
dan pencapaiantujuan dan cita-cita bangsa.
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Pluralisme
Secara terminologis, ”plural” adalah
bentuk dasar dari kata pluralisme, yang artinya lebih dari satu. Sedangkan
pluralisme ialah keadaan masyarakat yang majemuk (berkaitan dengan sistem
sosial dan politik). Sedangkan secara etimologis, pluralisme memiliki banyak
arti, tetapi pada dasarnyamemiliki kesamaan makna. Sebagian ada yang mengatakan
bahwa pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan yang menciptakan
manusia yang tidak hanya terdiri dari satu kelompok, suku, warna kulit, dan
agama saja. Jadi, menurut pengertian ini, pluralisme mengakui
perbedaan-perbedaan sebagai sebuah realitas yang pasti ada di mana saja.
Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana
ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling
menghormati dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi)
serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Sebenarnya berbicara tentang
konsep pluralisme, sama halnya membicarakan tentang sebuah konsep kemajemukan
atau keberagaman, dimana jika kita kembali pada arti pluralisme itu sendiri
bahwa pluralisme itu merupakan suatu kondisi masyarakat yang majemuk.
Kemajemukan disini dapat berarti
kemajemukan dalam beragama, sosial dan budaya. Namun yang sering menjadi issu
terhangat berada pada kemajemukan beragama. Pada prinsipnya, konsep pluralisme
ini timbul setelah adanya konsep toleransi. Jadi ketika setiap individu
mengaplikasikan konsep toleransi terhadap individu lainnya maka lahirlah
pluralisme itu. Dalam konsep pluralisme-lah bangsa Indonesia yang beraneka
ragam ini mulai dari suku, agama, ras, dan golongan dapat menjadi bangsa yang
satu dan utuh.
Pluralisme sering diartikan sebagai paham
yang mentoleransi adanya ragam pemikiran, agama, kebudayaan, peradaban dan
lain-lain. Kemunculan ide pluralisme didasarkan pada sebuah keinginan untuk
melenyapkan klaim kebenaran (truth claim) yang dianggap menjadi pemicu
munculnya sikap ekstrem, radikal, perang atas nama agama, konflik horisontal,
serta penindasan atasnamaagama.
Menurut kaum pluralis, konflik dan kekerasan dengan mengatasnamakan agama baru sirna jika masing-masing agama tidak lagi menganggap agamanya yang paling benar. Lahirnya gagasan mengenai pluralisme (agama) sesungguhnya didasarkan pada sejumlah factor:
Menurut kaum pluralis, konflik dan kekerasan dengan mengatasnamakan agama baru sirna jika masing-masing agama tidak lagi menganggap agamanya yang paling benar. Lahirnya gagasan mengenai pluralisme (agama) sesungguhnya didasarkan pada sejumlah factor:
•Pertama
adanya keyakinan masing-masing pemeluk agama bahwa konsep ketuhanannyalah yang paling benar dan agamanyalah yang menjadi jalan keselamatan. Masing-masing pemeluk agama juga meyakini bahwa merekalah umat pilihan. Menurut kaum pluralis, keyakinan-keyakinah inilah yang sering memicu terjadinya kerenggangan, perpecahan bahkan konflik antar pemeluk agama. Karena itu, menurut mereka, diperlukan gagasan pluralisme sehingga agama tidak lagi berwajah eksklusif dan berpotensi memicu konflik.
adanya keyakinan masing-masing pemeluk agama bahwa konsep ketuhanannyalah yang paling benar dan agamanyalah yang menjadi jalan keselamatan. Masing-masing pemeluk agama juga meyakini bahwa merekalah umat pilihan. Menurut kaum pluralis, keyakinan-keyakinah inilah yang sering memicu terjadinya kerenggangan, perpecahan bahkan konflik antar pemeluk agama. Karena itu, menurut mereka, diperlukan gagasan pluralisme sehingga agama tidak lagi berwajah eksklusif dan berpotensi memicu konflik.
•Kedua
faktor kepentingan ideologis dari Kapitalisme untuk melanggengkan dominasinya di dunia. Selain isu-isu demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan serta perdamaian dunia, pluralisme agama adalah sebuah gagasan yang terus disuarakan Kapitalisme global yang digalang Amerika Serikat untuk menghalang kebangkitan Islam.
faktor kepentingan ideologis dari Kapitalisme untuk melanggengkan dominasinya di dunia. Selain isu-isu demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan serta perdamaian dunia, pluralisme agama adalah sebuah gagasan yang terus disuarakan Kapitalisme global yang digalang Amerika Serikat untuk menghalang kebangkitan Islam.
B.
Konflik Ambon dan Patologi Sosial
Jakarta Ledakan konflik horizontal
yang bernuansa suku, agama, ras dan golongan (SARA) yang terjadi di Ambon pada
Ahad (11/9) yang lalu, adalah tanda bahwa Indonesia sangat rentan terhadap
potensi konflik. Sebagai negara yang plural, maka kita harus antisipatif dalam
membaca dan menalar koflik sebagai problem serius dan harus diselesaikan secara
komprehensif.
Konflik memiliki definisi beragam karena
beragamnya latar belakang dan perspektif. Tapi pada dasarnya, ada satu kata
yang menjadi kesimpulan bersama para ahli tetang definisi konflik. Yaitu
disebabkan karena terjadi disharmoni diantara elemen-elemen yang ada, baik dalam
skala individu maupun kelompok.
Newstorm dan Davis (1977), melihat konflik
sebagai warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan
akibat daripada bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan
pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara terus menerus. Dari
perspektif behavioural, Muchlas (1999) menyebut konflik sebagai akibat dari
terjadinya minteraktif individu atau kelompok sosial. Di Indonesia, konflik
memiliki sejarah yang panjang. Sebagai negeri multikultural ini, setiap rezim
pemerintahan di negeri ini memliki satu tugas yang sama yaitu menciptakan
harmonisasi akibat seringnya terjadi konflik dengan berbagai latar belakang.
Dilihat dari strukturnya, ada dua konflik
yaitu konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal biasanya
bersifat elitis dan politis. Sedang konflik horizontal lebih pada latar
belakang suku, agama, ras dan golongan (SARA), budaya dan ekonomi. Masa yang
paling kelam dalam sejarah panjang konflik di Indonesia, terjadi pasca Reformasi
tahun 1998. Terjadi ledakan konflik horizontal bernuansa SARA, diantaranya
konflik Poso, konflik Ambon, konflik Dayak-Madura di Kalimantan. Serta konflik
vertikal GAM hingga tahun 2005. Energi pemerintah mau tidak mau harus
dikerahkan untuk meredam konflik hingga recovery pasca konflik.
Tak dapat dinafikan, jika konflik
mempengaruhi NKRI secara keseluruhan. Baik kerugian sosial yang menjadi rentan
akibat mudahnya masyarakat tersulut provokasi, maupun kerugian ekonomi karena
sumber dana untuk menyelesaikan akibat yang ditimbulkan konflik tersebut.
Seiring perjalanan kehidupan, sejarah konflik berkembang dengan motif beragam.
Fritjof Chapra di dalam bukunya The Turning Point, menyebut konflik sebagai
"penyakit peradaban". Fritjof Chapra membaca patologi sosial ini,
sebagai bias dari anomali ekonomi dan krisis budaya.
Dari perspektif ekonomi, konflik lahir dari keterdesakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Sumber daya ekonomi yang terbatas sementara kebutuhan tak terbatas memaksa manusia untuk bertindak nekad demi memenuhi kebutuhan.Sedang dari perspektif budaya, struktur sosial yang bergolak dan akhirnya melahirkan konflik, merupakan indikasi adanya proses transformasi sehingga menyebabkan rasa keterasingan dan mental ketertinggalan.
Dari perspektif ekonomi, konflik lahir dari keterdesakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Sumber daya ekonomi yang terbatas sementara kebutuhan tak terbatas memaksa manusia untuk bertindak nekad demi memenuhi kebutuhan.Sedang dari perspektif budaya, struktur sosial yang bergolak dan akhirnya melahirkan konflik, merupakan indikasi adanya proses transformasi sehingga menyebabkan rasa keterasingan dan mental ketertinggalan.
Menurut sejarawan Arnold Toynbee
sebagaimana dikutif oleh Chapra, pergolakan budaya lahir dari pola interaksi
sebagai cara sebuah peradaban melakukan dinamisasi untuk membentuk dirinya,
mencari titik equilibrum.
Irama dalam pertumbuhan budaya tersebut menimbulkan fluktuasi yang saling mempengaruhi antara dua kutub, para filusuf Cina menyebutnya Yin dan Yang, Empedocles menyebut sebagai pertarungan cinta dan benci.
Irama dalam pertumbuhan budaya tersebut menimbulkan fluktuasi yang saling mempengaruhi antara dua kutub, para filusuf Cina menyebutnya Yin dan Yang, Empedocles menyebut sebagai pertarungan cinta dan benci.
Toynbee menyebut hilangnya fleksibilitas
di dalam masyarakat multikulural merupakan tanda-tanda keruntuhan sebuah budaya.
Struktur sosial dan pola perilaku masyarakat menjadi kaku, masyarakat tidak
lagi mampu menyesuaikan diri dalam kreativitas respons. Kekakuan dan hilangnya fleksibilitas
ini menyebabkan pudarnya harmoni secara umum dan mengarahkan masyarakat pada meletusnya
perpecahan dan kekacauan sosial.
Di sisi lain, globalisasi yang terjadi
begitu derasnya, menyebabkan erosi dan shock budaya. Arus informasi yang
menyerang dari berbagai lini kehidupan, merekonstruksi gaya baru dalam diri
bangsa tercinta. Pada akhirnya, anak bangsa kehilangan jati diri akibat adanya
polarisasi nilai-nilai luhur dan kearifan budaya lokal yang terkontaminasi oleh
budaya asing. Friksi sosial budaya pada akhirnya melahirkan dua kelompok
masyarakat (masyarakat konservatif dan masyarakat akomodatif tanpa reserve)
tidak rukun. Sehingga disharmoni tersebut menjadi bom waktu bagi negara dengan
masyarakat yang plural seperti Indonesia. Pancasila sebagai dasar kehidupan dan
ciri budaya bangsa Indonesia, tidak tertutup dari perubahan. Sehingga nilai-nilai
luhur dan pluralitas yang terkandung dalalm Pancasila, dapat merekatkan
masyarakat dari semua golongan baik suku, agama, maupun afiliasi politik. Oleh
karenanya, membaca tafsir dan membumikan kembali dasar dan ideologi negara
(Pancasila) menjadi salah satu solusi atas konflik sosial yang sering terjadi.
Selain itu, konflik politik yang hari-hari
ini justru bergeser pada elit bangsa akibat tarik menarik kepentingan
pragmatis, menjadi tugas berat yang harus diakhiri. Karena elit bangsa adalah
panutan masyarakat. Sehingga penulis memandang, bahwa sangat mendesak untuk
terlebih dahulu menanamkan nilai-nilai Pancasila pada para pemimpin bangsa.
Dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk mengeliminir elit yang egois dan lebih
mementingkan diri dan kelompoknya. Baik secara kolektif melalui pengawasan,
maupun seleksi secara individu saat pemilihan umum.
Pemerintah juga perlu mendorong pemerataan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan yang sering dibangga-banggakan itu, jangan
hanya menjadi milik golongan tertentu atau dilakukan pada wilayah tertentu
saja. Karena yang kita saksikan, konflik sosial-horizontal sering kali terjadi
di wilayah yang mengalami kesenjangan sosial-ekonomi.Masyarakat harus diangkat
strata kesejahteraannya, melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan
seluas-luas dan seadil-adilnya. Karena pengangguran dan kemiskinan adalah
stimulus yang efektif memicu konflik.
Dari sisi psikologi sosial, konflik
merupakan produk dari sikap emosional. Maka kedewasaan dan rasionalitas
menyikapi berbagai upaya untuk memperkeruh keadaan menjadi fundamen yang urgen.
Bahwa konflik hanya akan membawa kerugain bagi semua fihak. Maka damailah
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara terminologis, ”plural” adalah
bentuk dasar dari kata pluralisme, yang artinya lebih dari satu. Sedangkan
pluralisme ialah keadaan masyarakat yang majemuk (berkaitan dengan sistem
sosial dan politik). Sedangkan secara etimologis, pluralisme memiliki banyak
arti, tetapi pada dasarnyamemiliki kesamaan makna. Sebagian ada yang mengatakan
bahwa pluralisme adalah sebuah pengakuan akan hukum Tuhan yang menciptakan
manusia yang tidak hanya terdiri dari satu kelompok, suku, warna kulit, dan
agama saja.
Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana
ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling
menghormati dan toleransi satu sama lain.
B. SARAN
1. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
berbagai suku, etnis, dan agama, oleh karena itu pluralisme sangat
diperlukan.
2. Dalam Hal Ini Pmemerintah Harus
Lebih Fokus Untuk Menyelesaikan Berbagai Konflik, Baik Pemerintah Pusat Atau
Setempat. Dan Mencari Solusi Agar Masalah Dapat Terselesaikan.
3. Dari Segi Lain seperti tokoh-tokoh
agama pun harus perihatin terhadap konflik yang terjadi, karena konflik
tersebut pasti menyangkut teentang perbedaan keyakinan dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Alister E. Mcgrath, 'Christian Theology: an
Introduction, (Oxford: Blackwell Publisher, 1994). pp 458-459; Coser, Lewis, The Function of Social Conflict,
(New York: Free Press, 1965). Coser, Lewis, The Function of Social
Conflict, (New York: Free Press, 1965).
Coward, Harold, Pluralisme,
Tantangan Agama-agama, ter. (Yogyakarta: Kanisius, 1989).
Blattberg,
Charles. Oxford From Pluralist to Patriotic Politics: Putting Practice First,
University Press, 2000.
Ethics: A
Pluralistic Approach to Moral Theory, 2nd ed, Lawrence M. Hinman, Harcourt Brace,
1998.The Open Society and its Enemies, Karl Popper, Routledge, 1945
Minggu, 15 November 2015
WAYANG KULIT TERANCAM PUNAH
Wayang Kulit Terancam Punah
Oleh :
NAMA :
ALVIN WIBIANTO P
NPM : 10315588
KELAS: 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
I.
Latar Belakang.......................................................................................................................... 3
Wayang Kulit Terancam Punah, Banyak Dalang
Sepi Penonton.............................................. 3
75 Jenis Wayang Punah............................................................................................................. 3
II.
Perumusan Masalah................................................................................................................ 5
Jenjang Karir Dalang.................................................................................................................. 6
Wayang bukan Acara Komersial................................................................................................ 6
Sepi Pengunjung Museum......................................................................................................... 6
Kendala Biaya, Durasi dan Bahasa............................................................................................ 6
Pemaknaan Hiburan yang Berbeda........................................................................................... 7
III.
Kajian Pustaka....................................................................................................................... 8
III.I.
Teori Komunikasi............................................................................................................... 8
III.I.I.
Proses Komunikasi..................................................................................................... 9
III.I.II.
Jenis-Jenis Komunikasi........................................................................................... 11
III.I.III.
Fungsi Komunikasi................................................................................. 12
III.II.
Wayang.......................................................................................................... 14
III.II.II.
Jenis - Jenis Wayang................................................................ ............ 16
III.II.III.
Museum Wayang................................................................................. 18
IV.
Kesimpulan........................................................................................................ 19
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 22
Permasalahan
wayang kulit terancam punah akhir-akhir ini muncul melalui media massa, Berikut
beberapa berita mengenai permasalahan wayang punah.
Wayang Kulit Terancam Punah, Banyak Dalang Sepi Penonton
Dunia
seni wayang kulit Indonesia kini menghadapi problem yang serius. Bukan terkait
jumlah dalang, tapi jumlah penonton kian lama kian menyusut. "Kalau dari
segi jumlah dalang, kita mencukupi. Kita mempunyai perguruan tinggi yang
mempunyai jurusan pedalangan, sanggar wayang di seluruh Indonesia. Saat ini
jumlah dalang hampir 2000-an, tapi penonton makin sedikit, " tutur
Suparmin Sunjoyo, Ketua Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi)
di selasela konferensi pers Wayang Summit di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di Jakarta, Kamis (22/11/2012). Dikatakan, saat ini 80 persen
penonton wayang berusia di atas 50 tahun. Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan
untuk memasukan wayang menjadi bagian kurikulum di pelajaran sekolah.
"Sayangnya sampai sekarang belum direspon. Kenapa perlu masuk kurikulum
karena akan menjadi kewajiban," katanya. (Laporan Wartawan Tribunnews, Eko
Sutriyanto)
Lantas
bagaimana mendorongnya supaya wayang tetap eksis? Disamping mengenalkan sejak
dini di sekolah, kita mengikuti selera yg diinginkan, misalnya menggunakan
bahasa Indonesia. "Durasi diganti dari semalam suntuk jadi 2-3 jam dan
cerita menyangkut situasi sekarang. Juga gending, instrumen yang akan jadi daya
tarik," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Suriname ini. (Laporan
Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto)
75 Jenis Wayang Punah
JAKARTA,
KOMPAS.com — Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia
kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan
dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak. Semestinya, dengan diakuinya
wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB
(UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur
(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2003, wayang
bisa lebih berkembang di Tanah Air. Kenyataannya, pemerintah belum memiliki
arah dan strategi yang jelas dalam pengembangan wayang. ”Pada masa Orde Baru,
institusi pemerintah, mulai dari Istana hingga pemerintahan desa, sering
mementaskan wayang. Kini, kami seperti dibiarkan sendiri,” kata Ketua Umum
Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto saat berkunjung ke Redaksi Kompas
di Jakarta,
Selasa
(20/8/2013). Selain kurangnya perhatian pemerintah, perkembangan zaman telah
membawa perubahan kebudayaan dan peradaban sehingga wayang yang merupakan
kesenian tradisional semakin ditinggalkan. Tak heran beberapa jenis wayang
punah dan tak bisa lagi ditonton masyarakat, seperti wayang suket, wayang
klitik, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang beber. Adapun wayang yang masih
digemari masyarakat sehingga masih cukup eksis antara lain wayang kulit purwa
Jawa dengan berbagai gaya, baik Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran,
Banyumasan, Cirebonan, maupun Betawi. Begitu pula wayang golek Sunda, wayang
Bali, dan wayang sasak Lombok masih banyak penggemarnya. Meski penggemar wayang
menurun, kata Ekotjipto, animo masyarakat untuk terjun ke dunia pedalangan
cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta pada setiap lomba
pencarian bibit dalang yang digelar Pepadi. ”Peminat paling banyak justru untuk
dalang anak-anak dan remaja,” kata Ekotjipto. Upaya yang dapat dilakukan agar
wayang terhindar dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam
pendidikan formal. Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat
komunikasi modern sehingga mudah dijangkau anak-anak atau generasi muda. Saat
ini terdapat 15.000 seniman pedalangan yang masih eksis. Sementara jumlah
dalang di seluruh Indonesia tercatat 6.000 orang.
II.
Perumusan
Masalah
Berikut diagram pencarian dalam upaya pencarian rumusan
masalah :
Jenjang Karir Dalang
"Kalau dari segi jumlah dalang, kita mencukupi. Kita
mempunyai perguruan tinggi yang mempunyai jurusan pedalangan, sanggar wayang di
seluruh Indonesia. Saat ini jumlah dalang hampir 2000-an, tapi penonton makin
sedikit, " tutur Suparmin Sunjoyo, Ketua Sekretariat Nasional Pewayangan
Indonesia (Sena Wangi) di selasela konferensi pers Wayang Summit di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Melihat fenomena tersebut disebutkan bahwa tersedianya
sekolah dalang dan jumlah dalang hampir 2000-an, namun tetap saja sepi
pengunjung. Penulis menilai jenjang karir dalang memang bukan masalah yang
paling utama dalam terancamnya wayang kulit untuk punah, namun harus menjadi
perhatian agar kedepan profesi dalang merupakan profesi yang mampu mengangkat
citra bahwa dalang juga sebagai profesi yang menjanjikan.
Wayang bukan Acara Komersial
Melihat dari keberadaan wayang sebagai aset kebudayaan
menjadikan wayang bukan menjadi pilihan para penyelenggara kegiatan untuk
mencari pemasukan dana. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan acara wayang
dilaksanakan untuk memperingati sebuah acara keagamaan dan pemerintahan tanpa
dipungut biaya.
Sepi Pengunjung Museum
Penulis melihat bahwa sepinya pengunjung museum wayang
kulit bisa menjadi faktor pemicu terancamnya wayang kulit untuk “punah”. Punah
bukan berarti hilang, namun posisinya menjadi tergantikan oleh tempat tujuan
lain, seperti tempat perbelanjaan yang lokasinya dekat dengan perkotaan.
Kendala Biaya, Durasi dan Bahasa
Penulis menilai faktor penyebab terancamnya wayang kulit
untuk punah. Faktor biaya, durasi, dan bahasa menjadi faktor penentu dalam
terancamnya wayang kulit untuk punah. Disebutkan bahwa untuk setiap pertunjukan
wayang membutuhkan biaya minimal 10 juta rupiah, hal ini dikarenakan biaya sewa
tempat, dan alat. Belum ada lokasi publik permanen yang dapat digunakan untuk
pertunjukan wayang. Selain itu durasi pertunjukan wayang yang memakan waktu
hingga semalam suntuk membuat pertunjukan ini kurang diminati, khususnya oleh
anak-anak. Faktor lainnya adalah penggunaan bahasa Jawa dalam setiap
penyampaian
ceritanya.
Tentu saja hal ini menjadi persoalan bagi para penonton yang tidak memahami
bahasa Jawa. Hal ini bias saja disebabkan oleh kurikulum bahasa Jawa yang tidak
masuk menjadi pelajaran wajib di sekolah, sehingga penggunaannya maupun
pengertiannya akan susah dipahami. Duta besar Suriname memberikan saran untuk
mengenalkan bahasa daerah sejak dini di sekolah serta mengikuti selera yg
diinginkan, misalnya menggunakan bahasa Indonesia, kemudian durasi diganti dari
semalam suntuk jadi 2-3 jam dan cerita menyangkut situasi sekarang. Juga
gending, instrument musikal diolah untuk lebih memiliki daya tarik.
Pemaknaan Hiburan yang Berbeda
Berada di era teknologi dan informasi yang pesat,
menimbulkan pergeseran pemaknaan akan hiburan. Sebelum munculnya era teknologi,
salah satu kegiatan masyarakat untuk mencari hiburan adalah dengan menonton
wayang, kegiatan ini diikuti oleh orang dewasa maupun anak-anak, bahkan
durasinya pun semalam suntuk, namun di era modern ini, masyarakat tidak perlu
keluar rumah karena bisa mendapatkan hiburan yang sangat beragam melalui
televisi maupun internet.
III.
Kajian
Pustaka
III.I. Teori
Komunikasi
Secara
kodrati manusia merupakan mahluk monodualistis, artinya selain sebagai
mahluk individu manusia juga berperan sebagai mahluk sosial. Menurut
Aristoteles, mahluk sosial merupakan zoon politicon yang berarti
manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.
Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup
dan dituntut untuk saling bekerjasama. Dalam proses interaksi antar manusia
tersebut terciptalah komunikasi.
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak yang lain. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu misalnya tersenyum, menggelengkan kepala atau mengangkat
bahu. Cara ini disebut komunikasi nonverbal.
Banyak
pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental
bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya
bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
"Tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin
dapat mengembangkan komunikasi."-Schramm (1982).
Kemudian
apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Dalam teori dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia.
"Human
communication is the process through which individuals –in relationships,
group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to
the environment and one another."-Ruben dan Steward(1998:16) - Komunikasi
manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
"Komunikasi
pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan, siapa?, mengatakan apa?,
dengan saluran apa?, kepada siapa?, dengan akibat atau hasil apa? (who? says
what? in which channel? to whom? with what effect?)."- Lasswell (1960).
Menurut
Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia
menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a
system is established, maintained and altered by means of shared signals that
operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
III.I.I. Proses
Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
kelangsungan hidup manusia karena merupakan cara bagi manusia untuk saling
berhubungan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris
berasal dari kata latin communis yang berarti sama, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make
common)1.
Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, komunikasi
adalah proses memahami dan berbagi makna2. Oleh karena itu, tujuan utama dari
komunikasi adalah terjadinya kesamaan dalam memahami makna antara manusia yang
berkomunikasi.
Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949
memperkenalkan diagram komunikasi sebagai berikut:
Diagram III.1. Model Komunikasi Shannon-Weaver
(Sumber :
http://www.cscd.osaka-u.ac.jp/user/rosalde/080616miomio.html)
1 Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi:
Suatu Pengantar. Bandung: PT Rosdakarya, halaman 46.
2
Ibid., 76
Diagram tersebut menjelaskan bahwa di dalam sebuah
komunikasi harus terdapat unsur-unsur, seperti sumber pesan, pesan, penyampai
pesan, saluran, penerima pesan, dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun unsur
lain yang juga harus diperhatikan adalah gangguan / kendala komunikasi
(noise/barriers) yang harus direkduksi.
Sementara Harold lasswell kemudian menambahkan bahwa di
dalam komunikasi, selain harus terdapat unsur-unsur Siapa, Berkata Apa, dengan
Saluran Apa, dan Kepala Siapa, juga harus ada unsur dengan Efek Bagaimana3. Suatu komunikasi tidak hanya
berhenti hanya sampai pada tahap pesan berhasil sampai kepada penerimanya,
tetapi setelah itu harus ada efek yang timbul dari hasil penyampaian pesan
tersebut, baik efek pada penerima maupun penyampai pesan.
Di dalam komunikasi manusia, saluran untuk menyampaikan
pesan menjadi sangat penting karena tanpa saluran tersebut pesan dari penyampai
tidak akan pernah bisa sampai kepada penerima. Saluran di dalam komunikasi
lebih lanjut terbagi menjadi tiga jenis, yaitu saluran (channel),
medium,dan kode.
Menurut John Fiske, saluran (channel) adalah wujud
fisik dari segala hal yang bisa meneruskan sinyal-sinyal informasi4. Salah satu contohnya adalah
gelombang cahaya. Sementara medium merupakan wujud fisik dari hal-hal yang
dapat mengkonversikan pesan menjadi sinyal-sinyal yang dapat diteruskan melalui
saluran5.
Contoh medium adalah tulisan, radio, televisi, foto, dan juga bangunan. Kode
merupakan sistem pemaknaan yang dipahami bersama oleh suatu kelompok budaya
atau sub-budaya6,
salah satu contoh kode adalah lampu lalu lintas.
Keberadaan tiga jenis saluran tersebut tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Medium dapat diindera karena adanya saluran
perantara (chanel) yang menghubungkan indera manusia dengan wujud fisik
medium, kemudian pesan yang terkandung di dalam medium dapat dimaknai karena
mengandung kode-kode tertentu yang diorganisasikan sesuai dengan sistem yang
telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
Berangkat
dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
a) Proses Komunikasi Secara Primer
Proses
komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan.
b) Proses Komunikasi Sekunder
Proses
komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian
pesan oleh
|
|||
komunikator kepada
|
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua
|
||
setelah memakai
|
lambang sebagai media pertama.
|
||
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam
menyampaikan komunikasi ke
|
|||
komunikan sebagai sasaran yang berada di tempat relatif
jauh atau jumlahnya banyak.
|
|||
Surat,
|
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, adalah media kedua yang
|
||
sering
|
digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara
sekunder itu menggunakan
|
||
media yang
|
dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat
kabar, televisi, radio, dsb.)
|
||
dan media
|
nirmassa (telepon, surat, megapon).
|
||
III.I.II.
|
Jenis-Jenis Komunikasi
|
||
Jenis-jenis komunikasi dalam organisasi antara lain:
|
|||
a) Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai
komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah
komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang.
Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
b)
Komunikasi
ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi lateral
ke atas
adalah berita yang
mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi.
Komunikasi lateral
adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c) Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa
meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan
memberi umpan balik.
Komunikasi
efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari
Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan
yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga
bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta
dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau
komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi
dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton.
Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara
baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi
yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling
tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi.
Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan
terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat
dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana:
a)
Pesan
dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
b)
Pesan
yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
c)
Tidak
ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang dikirim.
III.I.III. Fungsi Komunikasi
William
I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi
menjadi empat, yaitu:
a) Sebagai komunikasi sosial
komunikasi
itu
|
penting untuk
membangun
|
konsep
|
diri
|
kita,
|
aktualisasi
diri,
|
untuk
|
|||||
kelangsungan
hidup, untuk
|
memperoleh
|
kebahagiaan,
|
terhindar
|
dari
|
tekanan
|
dan
|
|||||
ketegangan,
antara lain lewat komunikasi
|
yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan
|
||||||||||
hubungan
orang lain. Melalui komunikasi
|
kita
bekerja sama dengan
anggota masyarakat
|
||||||||||
(keluarga,
kelompok belajar, perguruan tinggi,
|
RT, desa,
|
...,
|
negara
|
secara keseluruhan)
|
|||||||
untuk
mencapai tujuan bersama.
|
|||||||||||
b)
Sebagai komunikasi ekspresif
|
|||||||||||
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-
|
|||||||||||
perasaan
|
tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan
nonverbal. Perasaan
|
||||||||||
sayang, peduli,
|
rindu,
|
simpati, gembira, sedih, takut,
|
prihatin,
|
marah
|
dan
benci
|
dapat
|
|||||
disampaikan lewat kata-
|
kata,
namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku
|
||||||||||
nonverbal. Seorang ibu
|
menunjukkan
|
kasih
|
sayangnya
|
dengan
|
membelai
|
kepala
|
anaknya. Orang dapat menyalurkan
kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan
seraya melototkan matanya,
mahasiswa memprotes kebijakan
penguasa negara atau
penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
c) Sebagai komunikasi ritual
Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang
|
hidup,
yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara
|
||
kelahiran,
|
sunatan,
ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam
|
||
acara-acara itu
|
orang
|
mengucapkan kata-kata
atau perilaku-perilaku tertentu
yang
|
|
bersifat simbolik. Ritual-
|
ritual
lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca
|
||
kitab suci, naik haji, upacara
bendera (termasuk menyanyikan
lagu kebangsaan), upacara
wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri)
atau Natal, juga adalah
komunikasi ritual. Mereka
yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan
kembali komitmen
mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama
mereka.
d) Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum,
yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan
tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita
gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunikasi membuat kita peka
baik
dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi
|
berfungsi
|
sebagi
|
instrumen
|
||||||
untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi dan
|
pekerjaan,
|
baik
tujuan jangka pendek
|
ataupun
|
||||||
tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka
|
pendek misalnya
|
untuk
|
memperoleh
|
pujian,
|
|||||
menumbuhkan
kesan yang baik, memperoleh
|
simpati,
|
empati,
|
keuntungan
|
material,
|
|||||
ekonomi,
dan politik, yang antara lain dapat diraih
|
dengan
|
pengelolaan
|
kesan
|
(impression
|
|||||
management),
yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal,
|
seperti
|
berbicara
|
sopan,
|
mengobral
|
|||||
janji,
mengenakankan pakaian necis, dan
|
sebagainya
|
yang
|
pada
|
dasarnya
|
untuk
|
||||
menunjukkan
kepada orang lain siapa diri kita
|
seperti yang kita inginkan.
|
||||||||
Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat
keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing
ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu
(jangka pendek dan panjang) tentu saja
saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan
kesan
itu
secara kumulatif dapat
digunakan untuk mencapai
tujuan jangka panjang
berupa
keberhasilan dalam karier, misalnya
untuk memperoleh jabatan, kekuasaan,
penghormatan
sosial, dan kekayaan.
III.II. Wayang
Wayang adalah
seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali.
Selain itu beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang
yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa
dan Hindu.
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB,
pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam
seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia
karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia
memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari
Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia pada tahun
2003.
Wayang, yang diartikan sebagai bayang,
mengandung 2 makna yang tersirat yaitu :
(1) Bayangan yang ditonton (dari belakang
layar), menggambarkan bahwa setiap perilaku manusia, baik atau buruk, dapat
dilihat dan dinilai oleh orang lain tanpa memandang fisik, jabatan atau
kekayaannya.
(2) Bentuk fisik wayang, yang
menggambarkan sifat dan perilaku setiap tokoh wayang tersebut. Filsafat dunia
wayang dijabarkan dalam 3 macam cara yaitu : sosok (bentuk), karakter/sifat,
dan ucapan/pandangan/ajarannya.
Setiap cerita dan percakapan dalam pertunjukan wayang
mengandung pelajaran hidup dan wejangan (nasehat) yang bagus. Demikian pula
karakter masing-masing wayang juga menunjukkan bahwa sifat manusia
bermacam-macam, sebab akibat dari perilaku tokoh wayang dalam setiap cerita
dapat menjadi inspirasi dan pelajaran hidup bagi para penontonnya.
Muka wayang ada
yang berwarna merah, hitam, dan putih. Warna merah menunjukkan
seorang yang memiliki sifat tegas dan keras serta menjadi panutan bagi
bawahannya. Warna hitam menggambarkan seorang satria yang memiliki kemantapan
diri sebagai panutan, sedangkan warna putih menggambarkan sifat kedewataan
(bersih, bijaksana) atau sebaliknya perangai yang tak konsisten. Selain muka
wayang, ciri fisik lain seperti lengan wayang juga mengandung makna. Ada wayang
yang lengan atau tangannya dua, ada yang tangannya dua, tapi yang satu
dimasukkan ke saku (raksasa), dan lain-lain.
Pertunjukan wayang selalu dilengkapi dengan layar yang
disorot lampu (menggambarkan matahari), dan tokoh wayangnya berdiri menancap di
gedebok pisang (sebagai bumi). Tokoh wayang digerakkan oleh dalang, yang juga
menyampaikan cerita dan percakapan antar tokoh wayang tersebut.
III.II.I. Sejarah Perkembangan Bentuk dan Fungsi Wayang
Wayang yang kita saksikan dalam pagelaran-pagelaran pada
umumnya dapat dibedakan dalam wujud dua dimensional dan tiga dimensional.
Contoh wayang tiga dimensional adalah wayang golek, wayang klitik, wayang
tengul, sedangkan contoh wayang dua dimensional adalah wayang beber, wayang
kulit (purwa), dan wayang wahyu.
Wayang diciptakan bukan sekedar untuk dinikmati
bentuknya, tetapi dimaksudkan sebagai suatu wahana komunikasi antara dalang
dengan penontonnya. Sehingga selain mempunyai wujud yang dapat dinikmati secara
visual, wayang juga mempunyai “arti” yang diperlambangkan, yaitu :
a) Wayang dimaksudkan dengan bayangan
Semua
wayang dipentaskan pada waktu malam hari dengan menggunakan penerangan yang
disebut “blencong”. Cahaya blencong itu menimpa gambar yang ada di depan kelir
(layar) sehingga menghasilkan bayangan diatas layar. Bayangan itulah yang
disebut dengan wayang atau pertunjukan. (Pradnya paramita. 1981:71)
b) Wayang sebagai lambing perikehidupan manusia
Dewasa
ini melihat wayang dapat dilakukan dari dua arah pandang yaitu depan kelir dan
belakang kelir. Menurut Seno Sastroamijoyo (1964) bagian yang di depan kelir
yaitu bagian yang terang melambangkan suatu kehidupan di alam fana, sedang di
belakang kelir atau bagian gelap, melambangkan kehidupan di alam baka. (Seno
Sastroamijoyo, 1964:71)
c) Wayang sebagai lambang perwatakan manusia
Pada
waktu kita melihat pementasan wayang, kita dapat melihat bermacam-macam bentuk
figur wayang. Perbedaan tersebut bukanlah hanya segi visualnya saja melainkan
pesan yang terdapat pada bentuk figur tersebut juga akan berlainan. Misalnya
tokoh Janoko yang mempunyai bentuk figur demikian luruh sebagai lambing dari
watak kesatria yang rendah hati itu akan berlainan dengan bentuk Drona yang
licik. (Edy Sedyawati, 1981:15)
III.II.II.
Jenis - Jenis Wayang
Jenis-jenis wayang menurut bahan
pembuatan terbagi menjadi:
I.
Wayang
Kulit
2.
Wayang Kayu
3.
Wayang Orang
4.
Wayang Rumput
Wayang
suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat
dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa.
Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin
lalu dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena
bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama. Seniman asal Tegal, Slamet
Gundono, dikenal sebagai tokoh yang berusaha mengangkat wayang suket pada
tingkat pertunjukan panggung.Bahkan jika menyebut wayang suket, sekarang sudah
lekat dengan pertunjukan wayangnya Slamet Gundono lulusan STSI Pedalangan yang
kini menetap di Solo. Wayang Suket slamet Gundono, awalnya bermediakan wayang
yang terbuat dari suket, namun Slamet Gundono lebih mengandalkan unsur
teatrikal dan kekuatan berceritera. Dalam pementasan wayang suketnya, Slamet
Gundono menggunakan beberapa alat musik yang teridiri dari gamelan, alat petik,
tiup dan beberapa alat musik tradisi lainnya.
Slamet juga dibantu beberapa pengrawit, penari yang
merangkap jadi pemain, untuk melengkapi pertunjukannya. Seting panggungnya
berubah-ubah sesuai tema yang ditentukan. Media bertutur Slamet Gundono tidak
hanya wayang suket tetapi juga wayang kulit dan kadang memakai dedaunan untuk
dijadikan tokoh wayang. Kehebatan bertutur (pendongeng) dalang satu ini sudah
tidak diragukan lagi. Banyak kalangan Dalang muda yang memuji kemampuan
bertutur Slamet Gundono. Misalnya Ki Sigit Ariyanto; " Jangkan dengan
wayang, dengan pecahan genteng atau serpihan plastik Gundono dapat mendalang
dengan baik". Bahkan
menurut
Ki Bambang Asmoro, dengan media yang ada, Slamet Gundono bisa menuntun penonton
ke dalam emajinasi yang lebih dalam, sehingga roh atau esensi wayang sebagai
pertunjukan bayangan "wewayanganing aurip" menjadi lebih bermakna dan
multi tafsir.
Jenis-jenis wayang menurut asal daerah, beberapa seni
budaya wayang selain menggunakan bahasa Jawa,
bahasa Sunda, dan bahasa Bali
juga ada yang
menggunakan bahasa Melayu lokal seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang, dan bahasa Banjar.
Beberapa diantaranya antara lain:
1.
Wayang Surakarta
2.
Wayang Jawa Timur
9.
Wayang Madura
(sudah punah)
III.II.III. Museum Wayang
Museum Wayang Kekayon adalah museum mengenai wayang yang ada di kota Yogyakarta, tepatnya di Jl. Raya Yogya-Wonosari Km. 7, kurang lebih
1 km dari Ring Road Timur. Museum yang didirikan pada tahun 1990
ini memiliki koleksi berbagai wayang dan topeng serta menampilkan sejarah wayang yang
diperkenalkan mulai dari abad ke-6 sampai abad ke-20. Wayang-wayang di dalam
museum ini terbuat baik dari kulit, kayu,
kain,
maupun kertas.
Sama halnya dengan museum Wayang di Jakarta, museum ini mempunyai beberapa jenis wayang, seperti: wayang Purwa, wayang Madya (menceritakan era pasca perang Baratayuda), wayang Thengul, wayang Klithik (mengisahkan Damarwulan dan Minakjinggo), wayang beber, wayang Gedhog (cerita Dewi Candrakirana), wayang Suluh (mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia), dan lain lain. Berkaitan dengan wayang Purwa, museum ini
memiliki beberapa poster yang menggambarkan strategi perang yang dipakai dalam
perang Baratayuda antara keluarga Pandawa dan Kurawa, yaitu: strategi Sapit Urang dan strategi Gajah.
Dari hasil analisis diatas penulis menyimpulkan bahwa
poin penting yang menjadi masalah dalam terancamnya wayang kulit untuk punah
adalah kendala biaya, durasi dan bahasa, selain itu yang perlu diperhatikan
adalah pergeseran makna hiburan yang terjadi pada saat ini. Berikut merupakan
contoh kasus yang bisa menjadi rekomendasi sebagai upaya dalam mencegah
terancamnya wayang kulit untuk punah :
Indonesia Selenggarakan Wayang World
Puppet Carnival 2013
Seorang
dalang cilik, Jose Amadeus Krisna (14) mainkan wayang kulit dengan lakon Dewaruci
pada Road Show World of Wayang di Aula SMA Karangturi, Jalan Raden Patah, Kota
Semarang, Rabu (05/06/2013). Pementasan yang berdurasi 30 menit ini untuk
mengenalkan kembali kesenian Jawa dikalangan pelajar. (Tribun Jateng/Wahyu
Sulistiyawan).
Facebook
memperkenalkan koleksi album stiker baru yang dinamakan "Wayang Unyu"
khusus untuk pengguna aplikasi Facebook maupun Facebook Messenger asal
Indonesia. Koleksi stiker ini terdiri dari 40 ilustrasi tokoh pewayangan
Punakawan, yakni Petruk, Gareng, Bagong, Semar, dan Srikandi.
Pada
kesempatan itu, Ki Poerwahadiningrat atau Prof Dr Andrik Purwasito DEA
menampilkan pertunjukan Petruk Mabar Piwulang sebagai sarana menyampaikan
materi kuliah Geografi Politik. Pementasan wayang kulit tersebut bakal
dipamerkan pada acara Expo UNS tahun 2013 dalam rangka Dies Natalis ke-37 UNS,
di Student Center Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).
“Sifat
wayang kulit itu fleksibel. Wayang hidup sepanjang masa. Tidak hanya di bangku
kuliah. Wayang kulit bisa dipakai untuk sistem pembelajaran di sekolah. Dengan
memakai wayang kulit, bagi yang belum tahu menjadi tahu dan cara ini lebih
menarik karena ada unsur tontonannya,” terang Ki Purba Asmoro.
Cangara,
Hafidz. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Effendy,
Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek: Remaja Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Fiske,
John. 1990. Introduction to Communication Studies. London dan New York:
Routledge.
Littlejohn, Stephen W.
2001. Theories of
Human Communication. USA: Wadsworth
Publishing.
Mulyana,
Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Rosdakarya.
Paramita, Pradnya. 1981. Ringkasan Sejarah Wayang. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Ruben,
Brent D., Stewart Lea, P. 2005. Communication and Human Behaviour. USA: Alyn
and Bacon.
Sastroamijoyo, Seno.
1964. Renungan tentang
Pertunjukan Wayang Kulit.
Jakarta:
Kinta.
Sedyawati,
Edy. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. http://aardiansyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-komunikasi-defenisi.html http://irhamnurhalim.wordpress.com/2012/11/01/arti-penting-komunikasi/
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2166075- pengertian komunikasi-efektif/
http://www.solopos.com/2013/03/07/wayang-kulit-membuat-kuliah-tambah-menarik-386028
Langganan:
Postingan (Atom)