kerusakan struktur jalan rel
Kerusakan struktur Jalan Rel.
Macam kerusakan Struktur Jalan Rel.
1. Kerusakan pada badab jalan rel.
2. Kerusakan pada subgrade.
3. Kerusakan pada balas.
4. Kerusakan pada bantalan rel.
5. Kerusakan pada rel.
6. Kerusakan pada alignemen
Penyebab kerusakan.
1. Kekeliruan pada perencanaa.
2. Kekeliruan saat pembangunan/pelaksanaan
konstruksi.
3. Material yang digunakan kurang baik.
4. Kesalahan pada saat pemakaian jalan rel
(over load, kecepatan yang tidak merata/mendadak).
5. Kondisi alam setempat, dan kondisi
cuaca.
6. Akibat bencana alam.
Kerusakan
pada badan jalan merupakan kerusakan secara makro, dalam ukuran yang lebih
besar. Antara lain berupa longsornya (sliding) badan jalan rel. Kerusakan
subgrade sering terjadi berupa kerusakan secara parsial dalam sekala
kecil/mikro. Kerusakan pada tanah dapat berupa kekeliruan penggunaan tanah timbunan,
atau tanah asli yg tidak baik. Oleh karena itu tanah yang digunakan sebagai
subgrade harus dipilih tanah yang memenuhi sifat sifat tanah yg diinginkan
(memenuhi persyaratan). Kerusakan pada tubuh jalan umumnya disebabkan karena
air yang berada di tubuh jalan tidak dapat mengalir keluar.,Kerusakan pada
subgrade bisa juga akibat pemadatan yg tidak sempurna sehingga daya dukung
tanah tidak memenuhi standar yg diinginkan. Akibat dari beban rangkaian kereta
yang berulang‐ulang akan menekan tanah dasar, sehingga terjadi pemadatan
berbentuk penurunan permukaan yang permanen subgrade akibat repetition load.
Penurunan yang terjadi pada subgrade akan mempengaruhi posisi konstruksi diatasnya.
Sistim drainase yg tidak baik akan
berakibat fatal terhadap konstruksi badan jalan rel. Air yg tergenang akan
masuk kedalam badan jalan sehingga akan mempengaruhi komposisi butiran‐butiran
tanah yang bisa mengakibatkan menurunkan daya dukung tanah.
Kerusakan pada balas bisa akibat dari
jenis batuan yang digunakan tidak memenuhi persyaratan, seperti gradasi batuan,
bentuk batuan, tingkat kekerasan batuan, dan sifat pelapukan batuan. Memadatnya
susunan butiran balas berakibat menurunnya permukaan balas. Hal ini juga bisa
berakibat fatal terhadap kedudukan bantalan, sehingga akan mempengaruhi
terhadap ketinggian dan jarak rel.
kerusakan yang umum terjadi pada balas
adalah material balas kotor dan balas hilang atau berkurang (biasanya terjadi
di tikungan) sehingga kemantapan jalan rel akan menurun. Selain itu terdapatnya
kantong-kantong balas yang ada dibawah balas dapat menimbulkan mud pumping.
Bila ada kereta lewat, tanah dari kantong-kantong balas akan mengotori balas di
atasnya karena terjadi pumping.
Macam kerusakan pada bantalan sangat
dipengaruhi oleh pemakaian bahan untuk bantalan. Biasanya bahan bantalan
mengunakan bahan dari Baja, Kayu, dan Beton. Pada saat ini bantalan kayu maupun
baja sudah jarang digunakan. Bantalan baja bisa terjadi kerusakan berupa
melengkungnya bantalan akibat kelebihan beban. Dan bantalan baja juga bisa
berkarat jika digunakan pada daerah yang kandungan garamnya cukup tinggi.
Sedangkan bantalan kayu sering mengalami pecah‐pecah atau srempil, dan bisa
juga dol/lecet pada bagian penempatan baut pengikat rel. Pelapukan bantalan
kayu tentu akan cepat terjadi, karena jalan rel akan terkena hujan dan panas
yang silih berganti. Sedangkan kerusakan pada bantalan beton adalah berupa
retak (crack), bahkan bisa berlanjut dengan pecah.
Kerusakan-kerusakan yang umum menimpa
bantalan antara lain : retak, robek, membusuk, terlalu banyak lubang, patah dan
lain-lain.
Rel dapat mengalami perubahan jarak antar
rel, membesar atau menyempit. Dan rel juga dat mengalami perubahan ketinggian
permukaan rel satu sama lain, atau rel juga dapat mengalami perubahan garis
sumbu/garis as track berupa meliuk‐liuk seperti ular. Rel juga bisa mengalami
Kerusakan, permukaan rel bisa mengalami kerusakan berbentuk gelombang/kriting
halus, kriting besar. Bahkan juga dapat terjadi pecah‐pecah akibat mengalami
fatik. Pada bagian lobang sambungan rel juga dapat mengalami pecah.
Beberapa kerusakan pada rel:
Aus pada bagian dalam head rel
Disebabkan adanya gesekan antara head rel
dengan flens roda, banyak terjadi terutama di tikungan. Usaha yang dilakukan
adlah untuk memperkecil atau meratakan keausan tersebut.
Aus pada sambungan rel (battered ends)
Terjadi karena adanya siar dilatasi pada
sambungan sehingga timbul suatu pukulan atau genjotan dari roda yang makin lama
menambah keausan rel.
Retak pada lubang penyambung
Disebabkan oleh gaya-gaya horizontal dalam
arah longitudinal akibat accelerating, slowing down, stopping of train,
perubahan temperatur, unballanced traffic dan lain-lain. Gaya tersebut dapat
mengakibatkan keretakan pada lubang sambungan bahkan dapat sobek. Dan pada
bagian sambungan dengan las dapat juga terjadi keretakan , dan bahkan rel dapat
terputus kembali.
Sambungan-sambungan rel merupakan
titik-titik lemah pada jalan kereta api, karena impact/genjotan roda kereta
sangat mempengaruhi stabilitas sambungan. Beberapa kerusakan yang terjadi:
Retak pada plat penyambung
Diakibatkan oleh gaya dalam arah
longitudinal. Plat yang retak dapat mengakibatkan rel patah yang bisa
mengakibatkan derailment (penggelinciran).
Aus
pada plat penyambung
Disebabkan gesekan antara rel dengan plat
oleh adanya gaya dalam arah longitudinal. Plat yang aus dudukannya sukar untuk
dikencangkan, dan akibatnya adalah naik turunnya getaran pada sambungan, rel
turun/miring, memperbesar impact pada sambungan dan mematahkan bantalan.
Kerusakan pada alignemen, yaitu terjadi
kerusakan/cacat pada geometri jalan rel, baik dalam arah horizontal maupun
vertikal, dimana kondisi jalan rel tersebut tampak seperti berombak.
(bahan kuliah disusun oleh bachnas. Diambil
dari berbagai sumber, lihat daftar referensi yang sudah disampaikan pada saat
kuliah)
Ditambah dari buku: JALAN KERETA API
LANJUT (SISTEM DAN FASILITAS JALAN REL); DR.IR. HERMAN WAHYUDI; JTS FTSP
ITS;SURABAYA;1993